Berita Subang - Ribuan sukarelawan
guru honorer di Kabupaten Subang hingga kini belum terdata dalam
database Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat yang otomatis belum
juga terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Kusdinar mengatakan, saat
ini terdapat 8.000 lebih guru honorer yang aktif bekerja tetapi baru
6.000 di antaranya yang tercatat dalam database.
“Masih banyak yang belum terdata. Jadi, tahun ini akan dilakukan
pendataan ulang, mudah-mudahan nanti lebih banyak lagi yang bisa
terdata,” katanya, Rabu (16/1).
Bekerja sama dengan Forum Tenaga Honorer Sekolah (FTHS) Kabupaten
Subang, Dinas Pendidikan setempat kini tengah melakukan pendataan ulang
terhadap jumlah tenaga honorer yang kini aktif bekerja. Pendataan
tersebut dilakukan untuk memastikan penyerapan anggaran bagi guru
honorer tahun ini.
Untuk mengakomodasi ribuan guru honorer yang nantinya bakal masuk
dalam pendataan, Dinas Pendidikan Kab. Subang tahun ini menambah
tunjangan honorer menjadi Rp 9 miliar, naik Rp 1 miliar dibandingkan
dengan tahun lalu.
“Setiap guru honorer nantinya akan mendapatkan tunjangan Rp
100.000-Rp 300.000 per bulan, bergantung pada masa kerjanya,” kata
Kusdinar seraya menjelaskan, pencairan tunjangan tersebut pada tahun ini
akan dilakukan dalam dua tahap setiap semester.
Sementara itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Subang akan
mengumumkan data 6.562 tenaga honorer kategori II (K2) yang masuk dalam
tahap uji publik pada akhir Januari atau awal Februari mendatang.
Nama-nama yang lolos dalam uji publik berhak mengikuti tes selanjutnya
untuk diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Uji publik ini akan diumumkan di berbagai media massa baik cetak
ataupun elektronik selama 21 hari. Jika ada penyimpangan dalam daftar
uji publik, silakan laporkan,” kata Kepala BKD Subang, Nina melalui
Kepala Bidang Pengadaan, Heri Tantan.
Sumber : beritasubang.com